Menulis itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang bagi yang sudah terbiasa, susah bagi yang belum biasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Kemampuan dalam menuangkan gagasan ke dalam tulisan akan berbeda antara orang satu dengan yang lain. Namun yang terpenting dalam menulis adalah memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
Guru merupakan salah satu profesi yang tak pernah lepas dari kegiatan menulis. Tulisan yang paling sederhana adalah rencana dan laporan pembelajaran yang disusun secara rutin tiap tahun. Lebih dari itu, guru juga berpeluang membuat modul atau buku ajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Karena bagaimanapun, guru yang paling mengerti akan kemampuan dan karakteristik peserta didiknya.
Saat ini publikasi ilmiah menjadi salah satu poin penting dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru, utamanya PNS. Pasalnya, tanpa adanya publikasi ilmiah ini, guru tidak akan bisa untuk naik ke pangkat yang lebih tinggi. Alhasil, luar biasa banyak guru yang semangat menghasilkan karya tulis seperti jurnal, artikel, hingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berawal dari keterpaksaan, akan menjadi sebuah kebiasaan. Menulis itu akan mudah jika menjadikannya sebagai hobi. Tujuan tulus untuk berbagi dan tekad kuat untuk turut membangun negeri bisa jadi motivasi mengapa guru harus menulis.
Selain bermanfaat bagi orang lain, menulis juga bermanfaat bagi diri guru. Mengapa? Karena dengan menulis, guru dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan intelektualnya. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik, seorang guru perlu menggali pengetahuan dan informasi relevan dari berbagai sumber. Aktivitas itu berdampak langsung terhadap kemampuan intelektual dan daya imajinasinya.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan wadah bagi guru penulis untuk dapat mengembangkan kompetensinya. Melalui blog resminya, Pena Rumah Belajar, guru dapat melatih dan meningkatkan keterampilan menulisnya. Untuk dapat menayangkan tulisan disana, langkah awal yang harus ditempuh guru adalah mendaftarkan akun pada Pena Rumah Belajar. Dalam blog itu, guru dapat menuliskan opini maupun artikel populer ilmiah seputar dunia pendidikan ataupun berbagi inovasi maupun implementasi pembelajaran memanfaatkan model dan media pembelajaran tertentu. Tulisan yang lolos evaluasi akan ditayangkan dan dapat dibaca oleh semua orang. Tentu sebagai guru kita akan merasa bangga bukan? Selain dapat berbagi, masih ada bonus angka kredit untuk kenaikan pangkat.
Penulis yakin, semua guru memiliki bakat dan keterampilan menulis. Tinggal mau mengembangkannya atau tidak. Akhirnya, kini penulis tetap ingin mengajak para guru untuk terus mengembangkan diri. Bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kesadaran dan kebutuhan untuk memberikan yang terbaik. Dengan menulis, kita dapat menunjukkan pada dunia bahwa "kita pernah ada".
IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam yang
dihasilkan berdasarkan hasil observasi, eksperimen, penyimpulan dan penyusunan
teori. Mempelajari IPA artinya mencari tahu tentang alam secara sistematis.
Sehingga IPA bukan hanya penguasaan konsep, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.
Pembelajaran IPA akan bermakna apabila peserta didik dapat mengalami
sendiri. Artinya, peserta didik aktif menggali pengetahuan dan menemukan konsep
dari materi yang akan dipelajari. Salah satu caranya adalah dengan melakukan percobaan/praktikum.
Namun, di masa pandemi ini, kegiatan belajar dilaksanakan dari rumah, sehingga
praktikum bersama peserta didik mustahil dilakukan.
Lalu bagaimana solusinya agar peserta didik dapat tetap melakukan
praktikum?
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah berinovasi.
Bisa dengan praktikum sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri dari rumah,
ataupun melalui Laboratorium Maya (Lab Maya) Rumah Belajar, sebagai solusi
untuk praktikum dengan keterbatasan alat.
Penulis sendiri telah memanfaatkan Lab Maya dalam pembelajaran
IPA. Salah satu materi yang memerlukan praktikum adalah Optik. Praktikum Optik
memerlukan alat-alat seperti cermin, lensa, rel presisi, dan alat lain yang
sulit didapatkan peserta didik. Karena
itu memanfaatkan Lab Maya adalah pilihan tepat.
Lab maya merupakan fitur utama Rumah Belajar yang dapat
diakses secara langsung pada alamat https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/.
Dalam pemanfaatannya, penulis membagikan Lab Maya kepada peserta didik menggunakan
LMS Google Classroom. Peserta didik dapat membuka Lab Maya ini melalui link
yang penulis bagikan dan dapat juga mengunduhnya. Peserta didik juga dapat mempelajari
dan mengunduh teori praktikum, bahan LKS dan bahan referensi. Video
pembelajaran dari Sumber Belajar juga penulis sematkan untuk memperkuat pemahaman
peserta didik. Dengan Lab Maya, praktikum sulit di tengah keterbatasan menjadi
lebih mudah dilakukan.
Saat ini, dunia sedang hangat-hangatnya memperbincangkan era
industri 4.0. Bahkan kini sudah muncul era baru yakni era society 5.0 dimana
masyarakat telah memusatkan segala kegiatannya dengan aplikasi teknologi
digital. Terlebih lagi, efek pandemi Covid-19 kini telah merubah hampir seluruh
tatanan kehidupan. Termasuk dalam bidang pendidikan.
Sistem pembelajaran jarak jauh memang sudah lama
diperkenalkan. Namun, di Indonesia baru sejak Maret 2020 (baca: pandemi) secara
terpaksa dilaksanakan. Dan benar kini, kita sudah sangat tergantung pada
teknologi.
Namun, penyesuaian pembelajaran dengan teknologi digital ini
tidak serta merta dapat dilakukan secara cepat dan menyeluruh. Kita tahu, tidak
semua guru melek IT. Hal ini tentu akan menjadi kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh.
Saya adalah orang yang suka belajar dan selalu ingin
mengembangkan diri. Saya selalu ingin mencoba hal baru, menghasilkan karya, dan
memegang prinsip "Lakukan yang terbaik, InsyaAllah saya bisa".
Pada awal pandemi, saya sedikit memahami IT. Namun, saya
gemar mengikuti pelatihan-pelatihan berbasis TIK. Hingga terbacalah berita
mengenai PembaTIK, dimana peserta PembaTIK berkesempatan menjadi Duta Rumah
Belajar. Dengan semangat dan tanpa ragu-ragu, saya mendaftarkan diri, berniat
untuk belajar dan menambah pengalaman. Sedikit terbesit dalam hati, andaikan
saya menjadi Duta Rumah Belajar..
Saya memiliki keinginan, namun juga memahami kemampuan.
Tanpa berharap sejauh itu, saya melewati level demi level. Di tiap level,
banyak sekali ilmu, wawasan, dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Saya
merasakan ada kemajuan yang cukup pesat dalam diri.
Pelatihan PembaTIK ini memberikan dampak positif yang luar
biasa terhadap diri saya. Hingga saya menjadi salah satu guru yang dijuluki ahli
IT di sekolah meskipun saya bukan guru TIK. Dan alhamdulillah, di tahun kedua
bertugas di sekolah saya kini, saya dipercaya menjadi salah satu Koordinator
Jabatan Pelaksana (KJP) Bidang Akademik. Sejak itulah, banyak rekan guru yang
terkadang meminta bantuan dan berkonsultasi mengenai TIK dengan saya. Saya
sangat senang dapat membantu dan berbagi. Ada kepuasan tersendiri dalam benak
saya ketika kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
Menjadi Duta Rumah Belajar bukan tujuan awal. Termasuk 30
peserta terbaik di provinsipun di luar angan-angan. Bukan karena saya hebat,
tetapi karena Allah yang memudahkan. Dan saya sangat bersyukur berkesempatan
berada pada level 4 ini. Di level ini saya banyak belajar tentang arti sosial
dan makna berbagi. Dan hal itu membuat saya bersemangat untuk terus maju. Bukan
untuk menjadi pemenang dalam sebuah perlombaan, namun untuk menorehkan
pengalaman yang tak terlupakan.
Kemenangan adalah imbas akan kesungguhan dan doa-doa kita.
Nilai terpenting yang kita dapatkan adalah bagaimana kita berproses untuk terus
menjadi lebih baik. Menjadi Duta Rumah Belajar adalah impian. Namun, dalam
berbagi kita tak mengenal siapa yang berbicara.
Siapapun, saya ataupun Anda dapat berbagi. Meskipun sedikit
dan mungkin remeh bagi kita, bisa jadi luar biasa bagi sesama.
Saya, menjadi ataupun tidak menjadi Duta Rumah Belajar, akan
mendedikasikan diri untuk kemajuan Negeri. Menjadi guru agen perubahan yang
akan terus mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Terus belajar, mengembangkan diri, menyosialisasikan Portal Rumah Belajar hingga ke daerah-daerah, berbagi inovasi pembelajaran berbasis TIK
mewujudkan merdeka belajar dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan
nasional Indonesia secara optimal.
Vlog ini berisi tentang inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Dalam hal ini adalah integrasi blog pembelajaran dengan Portal Rumah Belajar.
Salah satu cara memperkenalkan Portal Rumah Belajar adalah dengan mengintegrasikannya dengan teknologi yang sudah lama dikenal di kalangan masyarakat, utamanya guru dan peserta didik. Blog merupakan salah satu teknologi yang terkenal karena kemudahan aksesnya. Sehingga memperkenalkan Portal Rumah Belajar melalui blog pembelajaran ini merupakan sebuah bentuk inovasi.
"Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar"
Merdeka Belajarya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia!
Mewabahnya Covid-19 saat ini mengharuskan kita untuk belajar dan bekerja dari rumah. Guru pun harus kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh agar peserta didik tidak merasa jenuh. Lalu bagaimana caranya ya?
Nah, kali ini saya akan membagi pengalaman saya ketika melaksanakan pembelajaran dari rumah. Tentunya dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar dan aplikasi berbasis TIK lainnya, diantaranya Whatsapp, Google Classroom, dan Google Formulir. Mari kita simak!
Model pembelajaran yang saya gunakan yaitu Discovery Inquiry Learning dengan sintaks: stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan generalisasi.
Pada tahap stimulasi, saya memancing peserta didik dengan memberikan sebuah gambar melalui chat Whatsapp. Dari gambar tersebut, saya mengajak peserta didik untuk masuk ke Google Classroom. Dalam Google Classroom, saya memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya berkaitan dengan gambar. Dari pertanyaan yang muncul, maka otomatis peserta didik sudah melakukan identifikasi masalah.
Setelah itu, untuk memfasilitasi peserta didik dalam pengumpulan data, saya memberikan lembar kegiatan peserta didik (LKPD). Adanya LKPD ini peserta didik dapat melakukan pengumpulan data, baik melalui percobaan secara mandiri maupun mencari sumber untuk menjawab permasalahan. Untuk memudahkan peserta didik dalam mengumpulkan data, saya memberikan referensi berupa materi, video yang diambil dari Rumah Belajar, dan simulasi percobaan dalam Laboratorium Maya yang saya sematkan linknya dalam postingan materi pada Google Classroom.
Data-data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah untuk dilaporkan dalam bentuk penyelesaian tugas. Tugas yang dikumpulkan selanjutnya saya nilai dan tidak lupa saya berikan komentar jika ada yang perlu ditambahkan atau diperbaiki.
Selanjutnya untuk mengecek pemahaman peserta didik, saya memberikan umpan balik berupa pertanyaan. Dan langkah berikutnya adalah generalisasi. Kegiatan ini dilakukan melalui chat Whatsapp. Bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Terakhir, untuk mengukur sejauh mana ketercapaian pembelajaran peserta didik, saya memberikan kuis berupa soal yang saya buat melalui Google Formulir.
Nah, demikian tadi pengalaman saya ketika melaksanakan pembelajaran jarak ajuh dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar. Adanya portal Rumah Belajar ini sangat membantu saya dalam menyediakan sumber belajar virtual terutama untuk materi yang sulit dipahami dan sifatnya abstrak. Dan tentunya masih banyak fitur-fitur dalam Rumah Belajar yang dapat kita manfaatkan dalam pembelajaran.
"Technology is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is the most important" - Bill Gates
Teknologi hanyalah alat. Dalam hal membuat anak-anak dapat bekerja sama dan memotivasi mereka, guru tetap yang paling penting.
Secanggih apapun media, ide otak tercanggih utamanya adalah guru. Guru adalah content creator terbaik yang paling mengerti apa yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Membuat konten bukan hanya masalah kurikulum, tetapi juga melibatkan pandangan dan perasaan guru terhadap kemampuan dan karakteristik peserta didik. Termasuk dalam pemanfaatan blog untuk pembelajaran.
Blog merupakan teknologi sederhana yang terkenal karena kemudahan aksesnya. Melalui blog, peserta didik dapat menagkses informasi, belajar, meningkatkan kemampuan teknologinya, berbagi, dan membuka ulang konten-konten pembelajaran.
Mengintegrasikan blog pembelajaran dengan Portal Rumah Belajar penulis lakukan dengan menambahkan materi berupa video dan web. Latihan soal dari bank soal juga diperlukan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Dan yang paling penting, menyertakan link menu menuju Portal Rumah Belajar agar peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja.
Menghadapi tantangan pembelajaran abad 21, dilaksanakan webinar Inovasi SAC, Podcast, dan Lab Maya.
Kegiatan webinar ini dilaksanakan pada Sabtu, 17 Oktober 2020 pukul 09.00 - 12.00 WIB melalui Zoom Meetings.
Narasumber kegiatan ini adalah 3T Sahabat Rumah Belajar Jawa Tengah yaitu Titi Endri Astuti (Titi), Rahtikawati (Tika) dan Tutuk Sediane (Tutuk). Titi Endri Astuti menyampaikan materi tentang pembuatan media menggunakan SAC, Rahtikawati menyampaikan materi tentang pembuatan podcast, dan saya, Tutuk Sediane menyampaikan materi tentang pemanfaatan duo maya (lab maya dan kelas maya dalam pembelajaran).
Kegiatan ini didukung oleh Dr. Abi Sujak, M.Sc (Pusdatin Kemendikbud), Putut J Wibowo, S.Kom, M.T (LPMP Jawa Tengah), Asih Prihatin (DRB Jawa Tengah 2019) dan Tukijo (DRB Jawa Tenga 2017).
Sesi pemaparan materi maupun diskusi berlangsung menarik dan interaktif. Semua pertanyaan terjawab dengan baik. Kegiatan tersebut berjalan lancar dan sempat diikuti oleh 53 peserta, namun hanya 45 peserta yang mengisi daftar hadir.
Kegiatan webinar ini bertemakan “Mewujudkan Pembelajaran IPA
Menarik bersama Portal rumah Belajar”.
Webinar ini dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Oktober 2020
pukul 13.00-15.00 WIB melalui Zoom Meetings dan Live Youtube. Kegiatan dilaksanakan dalam 2
sesi, dengan narasumber per sesi 3 orang.
Narasumber kegiatan ini antara lain Wilem Rilexen S P Mulder
(SRB Maluku), Mu’ad Irmawan (SRB Yogyakarta), Diki Darmawan (SRB Riau), Ai
Hikmawati (SRB Jawa Barat), Tutuk Sediane (SRB Jawa Tengah), dan Irfan Hidayat (SRB
Jawa Barat). Hadir pula Paruddin (DRB Sulawesi Tenggara 2017), Sigit Suryono
(DRB Yogyakarta 2018), dan Asep Panji Lesmana (DRB Jawa Barat 2019) sebagai
motivator.
Pada sesi pertama, materi pertama disampaikan oleh Wilem Rilexen
tentang Sumber Belajar. Wilem menjabarkan bagaimana cara memanfaatkan sumber
belajar IPA yang ada di portal Rumah Belajar dalam pembelajaran. Selanjutnya Mu’ad
Irmawan memaparkan materi tentang serunya menjelajah luar angkasa melalui fitur
Wahana Jelajah Angkasa. Disambung Diki Darmawan memaparkan materi tentang
Laboratorium Maya sebagai solusi praktikum mudah.
Sesi kedua, materi pertama disampaikan oleh Ai Hikmawati
tentang Asyiknya belajar IPA dengan fitur Edugame Rumah Belajar. Selanjutnya,
saya, Tutuk Sediane menyampaikan materi tentang pemanfaatan kelas maya dalam
pembelajaran. Disambung pemaparan tentang pemanfaatan bank soal oleh Irfan
Hidayat.
Dalam kegiatan webinar, disediakan doorprize bagi 6 penanya terbaik. Kegiatan berjalan lancar, disambut antusias 85 peserta.
Pembelajaran jarak jauh menjadikan guru harus kreatif dan
inovatif dalam menyajikan pembelajaran. Pemilihan media yang tepat menjadi
aspek penting agar pembelajaran terlaksana secara optimal.
Pada hari Rabu, 14 Oktober 2020 pukul 09.00-11.00 WIB dilaksanakan
kegiatan sosialisasi “Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dalam Pembelajaran Jarak
Jauh dan Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran”. Sasaran kegiatan ini adalah
guru IPA SMP se-Kabupaten Pati. Kegiatan yang difasilitasi oleh MGMP IPA SMP
Kabupaten Pati itu diikuti oleh 100 peserta melalui Zoom Meetings. Setiap sekolah
menggunakan satu tampilan zoom dengan penamaan menggunakan nama sekolah.
Kegitan dibuka oleh ketua MGMP IPA Kabupaten Pati, Bapak
Faqih, S.Pd. Selanjutnya pemaparan materi pemanfaatan portal Rumah Belajar oleh
saya (Tutuk Sediane-SRB Jawa Tengah 2020). Saya merupakan guru IPA di salah
satu sekolah di kabupaten Pati. Tepatnya di SMP Negeri 1 Wedarijaksa.
Pemaparan selanjutnya oleh Listiadi (SRB Jawa Tengah 2020),
guru Matematika SMK Tunas Harapan Pati. Listiadi menyampaikan materi pembuatan
video pembelajaran untuk konten sumber belajar pada portal Rumah Belajar.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut berjalan lancar. Dalam kegiatan itu, narasumber mengajak para guru untuk memanfaatkan portal Rumah Belajar sebagai partner dalam pembelajaran jara jauh. Dan turut berkontribusi untuk mengembangkan konten-konten pembelajaran pada portal Rumah Belajar.
Pembelajaran jarak jauh memerlukan kesiapan mulai dari perencanaan, pemilihan metode pembelajaran yang tepat, hingga pemilihan media sebagai sarana belajar. Hasil survei Kemendikbud dalam detiknews menyatakan, siswa sulit pahami pelajaran saat belajar jarak jauh. Hal ini dikarenakan 87% aktivitas guru hanya sekedar memberikan soal dan tidak memanfaatkan teknologi era digital. Rata-rata siswa tidak bisa memahami pelajaran dalam kondisi kegiatan belajar jarak jauh. Siswa tidak berkonsentrasi secara penuh jika belajar di rumah.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghadirkan portal Rumah Belajar sebagai sarana pembelajaran jarak jauh. Bagaimana cara pemanfaatan dan penerapan portal Rumah Belajar dalam metode pembelajaran di masa pandemi?
Untuk menjawabnya, telah dilaksanakan webinar "Pemanfaatan Rumah Belajar Sebagai Sarana Belajar" pada hari minggu, 11 Oktober 2020 pukul 13.00 - 14.30 WIB melalui Zoom Meeting dengan link : bit.ly/Kolaborasi2020 atau meeting ID: 951 6919 7697 dan passcode: zt1F1x. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang cara pemanfaatan portal Rumah Belajar sebagai sarana belajar jarak jauh.
Keynote speaker pada webinar ini adalah Kamila Harahap (DRB Sumatera Utara 2019), moderator sekaligus host adalah Lidya Ardiyan (SRB Sumatera Utara 2020). Narasumber dalam webinar ini antara lain Faryanti (SRB Jambi), Yuli Mediyawati (SRB Jambi), dan Tutuk Sediane (SRB Jawa Tengah).
Kegiatan dibuka oleh moderator, dilanjutkan sambutan singkat dari Kamila Harahap. Selanjutnya sebagai narasumber pertama, saya, Tutuk Sediane membawakan materi tentang E-Learning Rumah Belajar. Saya memperkenalkan fitur-fitur dalam Rumah Belajar yang dapat dimanfaatkan selama pembelajaran jarak jauh. Lanjut, narasumber kedua Faryanti menjelaskan tentang penerapan flipped learning dalam pembelajaran dengan fitur-fitur Rumah Belajar. Dan narasumber ketiga, Yuli Mediyawati memaparkan cara menerapkan Laboratorium Maya Rumah Belajar sebagai alternatif pembelajaran Daring.
Kegiatan berlangsung lancar meskipun ada sedikit kendala sinyal. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta. Sebagai closing statement, para narasumber mengajak bapak/ibu guru untuk memanfaatkan Rumah Belajar dan turut berkontribusi menyumbangkan karya-karyanya untuk melengkapi kekurangan pada portal pembelajaran milik Pusdatin tersebut.
Pada abad 21 ini, teknologi informasi berkembang begitu pesat. Kegiatan pembelajaran turut mengikuti laju pesatnya perkembangan teknologi ini. Cara belajar peserta didik pun berubah. Pembelajaran cara lama harus diubah dengan metode yang kekinian. Dengan harapan kegiatan belajar lebih asyik dan menyenangkan.
Dalam rangka mewujudkan harapan itu, Portal Rumah Belajar dihadirkan. Bagaimanakah cara belajar abad 21 asyik dan menyenangkan bersama Rumah Belajar?
Untuk menjawabnya telah dilaksanakan webinar kolaborasi Sahabat Rumah Belajar 2020 Lintas Propinsi dengan judul "Belajar Abad 21 Asyik dan Menyenangkan Bersama Rumah Belajar". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 09 Oktober 2020 pukul 16.00 s.d 17.30 WIB. Peserta mengikuti via Zoom Meeting melalui link https://bit.ly/3jEy8iL dengan meeting ID: 850 8824 6287 dan passcode : rumbel.
Narasumber kegiatan ini antara lain Tukijo (DRB Jawa Tengah 2017) sebagai keynote speaker, Rommy AR (SRB Sulawesi Tengah),Tutuk Sediane (SRB Jawa Tengah), Marudut Sidebang (SRB Sumatera Utara), dan Nevi Nurzaman (SRB Jawa Barat).
Kegiatan dibuka oleh Nevi Nurzaman selaku moderator merangkap narasumber. Dilanjutkan motivasi dari DRB Tukijo. Tukijo menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh diperlukan metode dan model pembelajaran inovatif agar kegiatan belajar menjadi lebih variatif, asyik dan menyenangkan.
Narasumber pertama, Rommy AR menyampaikan materinya yang berjudul "Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Belajar dari Rumah dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif". Rommy memaparkan tentang model pebelajaran Flipped Classroom. Model pembelajaran ini membalik metode tradisional dimana materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran. Pada model pembelajaran ini materi diberikan sebelum proses pembelajaran sehingga ketika proses kegiatan pembelajaran, peserta didik fokus untuk mendiskusikan materi atau masalah yang belum dipahami terkait materi yang dipelajari. model pembelajaran dapat diterapkan ketika pendidik ingin meminimalkan jumlah instruksi langsung oleh guru kepada peserta didik dalam mengajarkan materi dan memaksimalkan waktu untuk berinteraksi. Dalam materinya, disampaikan pula tahap penerapan flipped classromm saat Belajar Dari Rumah (BDR), langkah-langkah penerapan model Flipped Classroom dan contoh RPP daring terintegrasi dengan Rumah Belajar.
Menambahkan sebagai narasumber kedua, Nevi Nurzaman memberikan penjelasan mengenai portal Rumah Belajar. Nevi menjelaskan fitur-fitur yang ada di Rumah Belajar. Rumah Belajar dapat diakses secara gratis melalui alamat http://belajar.kemdikbud.go.id.
Narasumber ketiga, Marudut Sidebang memaparkan materi salah satu fitur Rumah Belajar yaitu Labiratorium Maya dan penerapannya dalam pembelajaran. Lab maya mendukung guru untuk mendalami pemahaman terkait percobaan atau eksperimen sains yang biasanya dilakukan di laboratorium fisik. Fitur ini dapat dimanfaatkan guru sebagai suplemen atau subtitusi eksperimen fisik. Marudut juga menyampaikan bahwa eksperimen sains merupakan aktivitas yang menarik perhatian siswa, untuk lebih mendalami pemahaman tentang fenomena sains yang abstrak. Kini, dengan Laboratorium Maya hal ini bisa dilakukan secara daring.
Sebagai Narasumber terakhir, saya, Tutuk Sediane, memaparkan materi integrasi blog pembelajaran dengan portal Rumah Belajar. Blog merupakan media yang sudah sangat tidak asing bagi peserta didik karena kemudahan aksesnya. Salah satu fungsi blog adalah dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Dalam blog dapat memuat materi, gambar, video, bahkan latihan soal. Peserta didik juga dapat bertanya dan berdiskusi di kolom komentar. Dalam pemaparan, saya menyampaikan cara memasukkan sumber belajar dari Rumah Belajar ke dalam blog agar tampak menarik dan mudah dipahami.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan webinar hari itu berjalan lancar. Kegiatan yang dihadiri 68 peserta itu, sebanyak 49 peserta mengikuti via Zoom Meeting, sisanya mengikuti live facebook Rommy AR. Sebagai closing statement, Nevi Nurzaman mengajak peserta webinar untuk memanfaatkan portal Rumah Belajar sebagai partner dalam pembelajaran jarak jauh.
Adik-adik, pernahkah kalian berdiri di dekat api unggun? apa yang kalian rasakan?
Nah, pada pertemuan ini kita akan belajar materi tentang "Kalor".
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan tubuh pada manusia dan hewan.
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian kalor 2. Menganalisis hubungan kalor dengan suhu dan hubungan kalor dengan perubahan wujud 3. Menentukan macam-macam perpindahan kalor
Pengertian Kalor
Kalor
merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Secara
alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
Satuan kalor
Satuan
untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule menyatakan
satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum
digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal)
merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam
bahan makanan. Contohnya: sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori
dan sepotong daging memiliki kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1
kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar
suhunya nai 1°C. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah :
1
kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
B.Kalor
dan perubahan suhu benda
Kalor
merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda. Kalor yang diterima
suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda lain. Kalor yang
diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada
air, maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak
pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air
akan mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah
melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda
yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita
letakkan diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas
melepaskan kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah
menjadi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.
C.Kalor
dan perubahan wujud benda
Kalor
menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat dan es batu.
Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini terjadi karena
cokelat mendapat kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga dengan es batu
yang diletakkan dalam piring di atas meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena
pengaruh kalor dari udara. Ketika es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu
berubah menjadi air. Berarti es batu berubah wujud dari padat menjadi cair.
Logam
seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat panas. Hal ini
terjadi misalnya ditempat peleburan logam. Pada fenomena lain bila pemanasan
berlangsung terus maka suatu saat air mendidih. Setelah mendidih cukup lama air
seakan-akan lenyap. Disekitar panci banyak
terdapat uap air berarti air telah berubah wujud dari air menjadi gas.
Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat merubah wujud gas. Perubahan wujud gas yang
disebabkan oleh kalor diantara :
1)Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan
sebaliknya. Contoh fenomena ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
2)Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya.
Fenomena ini terjadi pada peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3)Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya.
Peristiwa ini terjadi pada kapur barus
yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas. Sedangkan benda gas yang
berubah menjadi benda padat dicontohkan pada asap kenalpot. Asap nkenalpot
berubah menjadi jelaga (benda padat) ketika menyentuh permukaan dalam knalpot.
Menguap,
Mengembun dan Mendidih
Melebur merupakan
peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Sedangkan membeku adalah
kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari cair menjadi padat.Peristiwa melebur dan membeku sering
kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja peristiwa meleburnya keju yang
dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di tangan. Dan peristiwa
membeku kita jumpai pada saat membuat es batu.Untuk melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu
zat tetap. Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu
membeku, suhu zat tetap.
Persamaan
Kalor
Kalor
menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu
benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100
g air, sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic
tersebut sama. Bila kedua air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor
lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu berarti kalor sebanding dengan massa.
Pemberian
kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan pada
suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor sebanding
dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor
yang diperlukan agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Bila kita
merangkum semua factor tersebut, maka kalor yang diperlukan agar suhu benda
naik adalah:
Q = m . c . ΔT
Dimana:
Q = Banyaknya Kalor (J)
m = Massa (Kg)
c = Kalor jenis benda
(J/Kg oC)
ΔT = Perubaha suhu (oC)
Kalor jenis menyatakan
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg zat sebesar 1 oC.
Beberapa contoh kalor jenis dari beberapa zat adalah sebagai berikut:
Zat
Kalor Jenis/c
(J/Kg oC)
Timbel
128
Emas
129
Raksa
140
Tembaga
400
Besi
460
Baja
500
Kaca
700
Zat
Kalor Jenis
(J/Kg oC)
Aluminium
900
Es
2100
Eter
2190
Alcohol (Etil)
2500
Air (15oC)
4200
Beton
800
D.Perpindahan
kalor
1.Konduksi
Konduksi
adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat tersebut tidak ikut
berpindah ataupun bergerak. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan
sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut
akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh bagian sendok. Atau contoh
lain misalnya saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah
satu ujung dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan
menyebar ke seluruh bagian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut
dipanasi. Hal ini menunjukkan panas berpindah dengan perantara besi logam
tersebut.
Pemanasan
Logam
2.Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.
Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran zat. Contoh yang
sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas.
Panas pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu.
Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh.
a.Contoh Konveksi pada Pemanasan Air
b.Contoh Peristiwa Angin Laut
c.Contoh Peristiwa Angin darat
3.Radiasi
Radiasi
adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk memahami ini, dapat
kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari bersinar terik pada
siang hari, maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan. Atau ketika kita
duduk dan mengelilingi api unggun, kita
merasakan hangat walaupun kita tidak bersentukan dengan apinya secara
langsung. Dalam kedua peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang
dipancarkan oleh asal panas tersebut sehingga disebut dengan Radiasi.
Contoh
Peristiwa Radiasi
Untuk lebih memahami materi, simak video berikut ini.