Assalamualaikum..
Nah, pada pertemuan ini kita akan belajar materi tentang "Kalor".
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan tubuh pada manusia dan hewan.
Tujuan Pembelajaran
2. Menganalisis hubungan kalor dengan suhu dan hubungan kalor dengan perubahan wujud
3. Menentukan macam-macam perpindahan kalor
Pengertian Kalor
Kalor merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Secara alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
Satuan kalor
Satuan
untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule menyatakan
satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum
digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal)
merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam
bahan makanan. Contohnya: sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori
dan sepotong daging memiliki kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1
kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar
suhunya nai 1°C. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah :
1
kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
B. Kalor
dan perubahan suhu benda
Kalor
merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda. Kalor yang diterima
suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda lain. Kalor yang
diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada
air, maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak
pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air
akan mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah
melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita letakkan diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah menjadi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.
C. Kalor
dan perubahan wujud benda
Kalor
menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat dan es batu.
Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini terjadi karena
cokelat mendapat kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga dengan es batu
yang diletakkan dalam piring di atas meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena
pengaruh kalor dari udara. Ketika es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu
berubah menjadi air. Berarti es batu berubah wujud dari padat menjadi cair.
Logam
seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat panas. Hal ini
terjadi misalnya ditempat peleburan logam. Pada fenomena lain bila pemanasan
berlangsung terus maka suatu saat air mendidih. Setelah mendidih cukup lama air
seakan-akan lenyap. Disekitar panci banyak
terdapat uap air berarti air telah berubah wujud dari air menjadi gas.
Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat merubah wujud gas. Perubahan wujud gas yang
disebabkan oleh kalor diantara :
1) Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan
sebaliknya. Contoh fenomena ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
2) Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya.
Fenomena ini terjadi pada peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3) Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya.
Peristiwa ini terjadi pada kapur barus
yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas. Sedangkan benda gas yang
berubah menjadi benda padat dicontohkan pada asap kenalpot. Asap nkenalpot
berubah menjadi jelaga (benda padat) ketika menyentuh permukaan dalam knalpot.
Menguap,
Mengembun dan Mendidih
Melebur merupakan
peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Sedangkan membeku adalah
kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari cair menjadi padat. Peristiwa melebur dan membeku sering
kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja peristiwa meleburnya keju yang
dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di tangan. Dan peristiwa
membeku kita jumpai pada saat membuat es batu. Untuk melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu
zat tetap. Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu
membeku, suhu zat tetap.
|
Persamaan
Kalor
Kalor
menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu
benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100
g air, sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic
tersebut sama. Bila kedua air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor
lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu berarti kalor sebanding dengan massa.
Pemberian
kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan pada
suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor sebanding
dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor
yang diperlukan agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Bila kita
merangkum semua factor tersebut, maka kalor yang diperlukan agar suhu benda
naik adalah:
Q = m . c . ΔT
Dimana:
Q = Banyaknya Kalor (J)
m = Massa (Kg)
c = Kalor jenis benda
(J/Kg oC)
ΔT = Perubaha suhu (oC)
Kalor jenis menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg zat sebesar 1 oC. Beberapa contoh kalor jenis dari beberapa zat adalah sebagai berikut:
Zat |
Kalor Jenis/c (J/Kg oC) |
Timbel |
128 |
Emas |
129 |
Raksa |
140 |
Tembaga |
400 |
Besi |
460 |
Baja |
500 |
Kaca |
700 |
Zat |
Kalor Jenis (J/Kg oC) |
Aluminium |
900 |
Es |
2100 |
Eter |
2190 |
Alcohol (Etil) |
2500 |
Air (15oC) |
4200 |
Beton |
800 |
D. Perpindahan
kalor
1. Konduksi
Konduksi
adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat tersebut tidak ikut
berpindah ataupun bergerak. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan
sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut
akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh bagian sendok. Atau contoh
lain misalnya saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah
satu ujung dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan
menyebar ke seluruh bagian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut
dipanasi. Hal ini menunjukkan panas berpindah dengan perantara besi logam
tersebut.
Pemanasan
Logam
2. Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.
Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran zat. Contoh yang
sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas.
Panas pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu.
Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh.
a. Contoh Konveksi pada Pemanasan Air
c. Contoh Peristiwa Angin darat
3. Radiasi
Radiasi
adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk memahami ini, dapat
kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari bersinar terik pada
siang hari, maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan. Atau ketika kita
duduk dan mengelilingi api unggun, kita
merasakan hangat walaupun kita tidak bersentukan dengan apinya secara
langsung. Dalam kedua peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang
dipancarkan oleh asal panas tersebut sehingga disebut dengan Radiasi.
Untuk lebih memahami materi, simak video berikut ini.
Nah, sudah paham? Mudah sekali kan?
Untuk mengukur pemahaman kalian, yuk kerjakan latihan soal berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar