Menulis itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang bagi yang sudah terbiasa, susah bagi yang belum biasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Kemampuan dalam menuangkan gagasan ke dalam tulisan akan berbeda antara orang satu dengan yang lain. Namun yang terpenting dalam menulis adalah memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
Guru merupakan salah satu profesi yang tak pernah lepas dari kegiatan menulis. Tulisan yang paling sederhana adalah rencana dan laporan pembelajaran yang disusun secara rutin tiap tahun. Lebih dari itu, guru juga berpeluang membuat modul atau buku ajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Karena bagaimanapun, guru yang paling mengerti akan kemampuan dan karakteristik peserta didiknya.
Saat ini publikasi ilmiah menjadi salah satu poin penting dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru, utamanya PNS. Pasalnya, tanpa adanya publikasi ilmiah ini, guru tidak akan bisa untuk naik ke pangkat yang lebih tinggi. Alhasil, luar biasa banyak guru yang semangat menghasilkan karya tulis seperti jurnal, artikel, hingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berawal dari keterpaksaan, akan menjadi sebuah kebiasaan. Menulis itu akan mudah jika menjadikannya sebagai hobi. Tujuan tulus untuk berbagi dan tekad kuat untuk turut membangun negeri bisa jadi motivasi mengapa guru harus menulis.
Selain bermanfaat bagi orang lain, menulis juga bermanfaat bagi diri guru. Mengapa? Karena dengan menulis, guru dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan intelektualnya. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik, seorang guru perlu menggali pengetahuan dan informasi relevan dari berbagai sumber. Aktivitas itu berdampak langsung terhadap kemampuan intelektual dan daya imajinasinya.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan wadah bagi guru penulis untuk dapat mengembangkan kompetensinya. Melalui blog resminya, Pena Rumah Belajar, guru dapat melatih dan meningkatkan keterampilan menulisnya. Untuk dapat menayangkan tulisan disana, langkah awal yang harus ditempuh guru adalah mendaftarkan akun pada Pena Rumah Belajar. Dalam blog itu, guru dapat menuliskan opini maupun artikel populer ilmiah seputar dunia pendidikan ataupun berbagi inovasi maupun implementasi pembelajaran memanfaatkan model dan media pembelajaran tertentu. Tulisan yang lolos evaluasi akan ditayangkan dan dapat dibaca oleh semua orang. Tentu sebagai guru kita akan merasa bangga bukan? Selain dapat berbagi, masih ada bonus angka kredit untuk kenaikan pangkat.
Penulis yakin, semua guru memiliki bakat dan keterampilan menulis. Tinggal mau mengembangkannya atau tidak. Akhirnya, kini penulis tetap ingin mengajak para guru untuk terus mengembangkan diri. Bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kesadaran dan kebutuhan untuk memberikan yang terbaik. Dengan menulis, kita dapat menunjukkan pada dunia bahwa "kita pernah ada".
Menginspirasi.....💪
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBenar, bu guru Tutuk.. Dari keterpaksaan, lama-lama juga akan terbiasa. Menulis akan semakin lancar bila selaras dengan frekuensi membaca juga. Tetap semangat! Ditunggu tulisan selanjutnya..
BalasHapusSiap.. terima kasih 😊🙏
HapusKeren...
BalasHapusKeren Ibu 👍
BalasHapusAwalnya dipaksa, memang butuh ketelatenan dan kesabaran
BalasHapusMenginspirasi bu.
BalasHapusgreat bu Tutuk..
BalasHapusSemangat luar biasa,, sangat menginspirasi
BalasHapusMampir ke blog'nya mba tutuk sediane. hihi.. keren tulisannya sudah masuk di pena belajar.
BalasHapus